Calistung: Pengertian, Tujuan & Tips Mengajarkannya
Calistung adalah kemampuan yang harus dimiliki anak sejak dini. Bagaimana cara mengajarkan anak calistung sesuai dengan usianya?
—
Sebelum mendaftar ke TK atau SD, biasanya terdapat tes untuk menilai kemampuan calistung yang dimiliki seorang anak. Apakah Ayah dan Bunda sudah akrab dengan istilah Calistung? Calistung sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran, baik di sekolah, rumah, maupun tempat les.
Di artikel ini, kita akan membahas pengertian calistung, tujuan, manfaat, serta tahapan belajar calistung yang ideal sesuai dengan usia anak. Yuk, disimak!
Pengertian Calistung
Calistung adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung. Calistung merupakan kemampuan dasar yang wajib dimiliki sebelum mempelajari hal lain, terutama saat anak menginjak bangku SD. Itu sebabnya, banyak orang tua yang khawatir jika anak belum menguasai Calistung.
Ayah dan Bunda harus paham bahwa keterampilan Calistung tidak dapat diperoleh secara instan. Setiap anak mempunyai tingkat kemampuan kognitif yang berbeda, sehingga kecepatan belajar masing-masing individu bisa lebih lambat atau sebaliknya.
Baca juga: 7 Keterampilan yang Harus Dimiliki Anak Sebelum Masuk SD
Tujuan Calistung
Calistung mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, diantaranya:
1. Mempermudah Proses Komunikasi
Dengan belajar menulis, anak bisa mengekpresikan hal yang ia lihat, dengar, maupun rasakan. Ia mampu menuangkan gagasan dengan kosakata yang dipelajari. Anak juga belajar bagaimana menulis yang mudah dicerna oleh orang lain.
2. Meningkatkan Pengetahuan
Membaca adalah jendela dunia. Kemampuan membaca yang dimiliki anak sejak dini menjadi kunci awal untuk belajar materi lainnya. Melalui bacaan, mereka akan memperoleh wawasan, kosakata, bahkan motivasi untuk melakukan sesuatu.
3. Melatih Motorik
Menulis adalah salah satu contoh motorik halus yang membutuhkan koordinasi antara mata dengan tangan. Seperti memegang pensil, membuat garis, menulis abjad, sampai menggunakan penghapus. Tak apa jika tulisan mereka belum rapi, yang terpenting adalah kemauan untuk berlatih.
4. Mengasah Fokus dan Daya Ingat
Calistung dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Anak berusaha untuk menghafal huruf dan angka kemudian memprosesnya menjadi sebuah tulisan. Anak juga belajar mencerna dan mencari jawaban dari sebuah soal sederhana.
5. Lebih Teliti dalam Memecahkan Masalah
Saat berhitung, ketelitian anak semakin berkembang. Anak belajar untuk berpikir secara sistematis, logis, dan cermat. Operasi matematika sederhana secara tidak langsung melatih anak untuk memiliki kemampuan problem solving dan kesabaran.
Calistung sendiri bukanlah tahapan tumbuh kembang yang mudah untuk anak. Sebab, sebelum anak menguasai ketiga hal itu, ada berbagai proses yang harus dihadapi dan dilalui oleh anak.
Baca juga: Pentingnya Mengajarkan Matematika pada Anak, Bukan Cuma Hitungan
Kapan Anak Belajar Calistung?
Masa emas (golden age) anak dimulai sejak lahir sampai 6 tahun. Pada usia 2 sampai 3 tahun, anak menyerap berbagai hal yang ia temui untuk melatih kemampuan kognitifnya. Tetapi, mereka belum siap mempelajari materi sekolah.
Ketika memasuki usia 4 tahun, anak mulai mengenal warna, bentuk, pemandangan, dan bagian tubuhnya. Pada masa ini, Ayah dan Bunda bisa mengajak mereka berinteraksi dengan lingkungan, agar tumbuh mandiri dan percaya diri.
Anak belajar calistung (Sumber: Liputan6.com)
Nah, agar tumbuh kembang anak semakin maksimal, sebaiknya di usia berapakah anak harus belajar calistung? Simak beberapa tips ini agar Ayah Bunda tahu kapan waktu yang tepat untuk anak belajar calistung.
1. Belajar Membaca
Keterampilan membaca bisa diajarkan ketika anak menginjak usia 3 – 5 tahun. Ayah Bunda dapat mengenalkan huruf dan angka melalui gambar. Cobalah untuk menggunakan buku bergambar agar anak tertarik untuk menghafal bentuk-bentuk abjad serta angka.
Saat memasuki usia 4-6 tahun, anak-anak diharapkan sudah bisa mengenal suku kata dan memahami pesan yang terdapat dalam bacaan. Biasanya, di usia 5 tahun anak juga sudah bisa mengidentifikasi cerita dari bacaan yang mereka baca.
Baca juga: 10 Cara Mudah Mengajarkan Anak Membaca di Rumah
2. Belajar Menulis
Anak belajar menulis (Sumber: Klikdokter.com)
Sebelum belajar menulis, anak harus terlebih dahulu menguasai cara memegang pensil dengan benar agar tidak kaku. Saat berusia 1 – 2 tahun, mereka membuat coretan acak. Awalnya, anak memegang pensil dengan kepalan tangan dan gerakan tak terkontrol.
Lambat laun, anak bisa mengontrol gerakan dalam menulis. Coretan yang dibuat lebih rapi dan berbentuk, seperti lingkaran atau garis lurus. Anak akan beralih memegang pensil diantara ibu jari dan jari tengah.
Nah, di usia 3,5 tahun barulah anak mendapatkan pemahaman tentang bentuk serta pola. Pada masa ini, anak dapat menggambar garis, kurva dan titik-titik, yang merupakan salah satu langkah untuk mulai menyatukan pola yang dapat membentuk huruf.
Baca juga: 10 Tips Mengajarkan Anak Menulis, Nyaman Jadi Kunci Utama
Setelah mampu menulis huruf, ke depannya anak lebih mudah untuk menulis kata dan kalimat. Meski tahapannya cukup panjang, namun tidak perlu terburu-buru mengejar pencapaian anak. Sebab, setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam belajar.
3. Belajar Menghitung
Belajar berhitung (Sumber: Popmama.com)
Ayah dan Bunda mungkin bingung bagaimana cara mengajarkan Matematika pada anak. Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan mengenal angka 1 – 100. Kemudian, ajak anak untuk menghitung benda-benda di sekitar. Tahap ini bisa dimulai saat anak memasuki usia 4 – 6 tahun.
Nah, di usia 6 – 7 tahun, kemampuan berhitung anak semakin berkembang. Sebab, sensorik dan motorik mereka sudah siap untuk mempelajari angka-angka dengan baik. Orang tua dan guru bisa mengajarkan operasi hitung sederhana, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pecahan.
—
Itulah usia ideal untuk anak belajar calistung dan tips mengajarkannya. Namun, ingat juga bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Memaksakan anak belajar dapat memberikan pengalaman yang buruk untuk anak, sehingga tumbuh dalam tekanan dan juga rasa takut.
Nah, supaya pengalaman belajar anak lebih menyenangkan, Ayah dan Bunda bisa mencoba homeschooling di Altaschool. Menggunakan kurikulum 2013, Alta School menerapkan metode belajar blended learning yang berfokus pada akademik dan pendidikan karakter.
Yuk, coba kelas gratisnya dengan klik gambar di bawah ini!
Sumber:
Octama, C. (2018), ‘Jangan Dipaksakan! Ini Usia yang Tepat Anak Belajar Calistung’, Orami.co.id, 17 September 2018 [daring] Available at: https://www.orami.co.id/magazine/jangan-dipaksakan-ini-usia-yang-tepat-anak-belajar-calistung/
Fadli, R. (2021), ‘Usia Berapa Anak Sebaiknya Mulai Belajar Membaca’, Halodoc.com, 09 Februari 2021 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/usia-berapa-anak-sebaiknya-mulai-belajar-membaca
Fadli, R. (2020), ‘Inilah Usia yang Tepat Anak Belajar Menulis’, Halodoc.com, 12 Maret 2020 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/inilah-usia-yang-tepat-anak-belajar-menulis
Intan, R. ‘Kapan Usia Ideal Anak Belajar Calistung? Ketahui Jawaban dan Tipsnya Berikut Ini’, Id.theasianparent.com, [daring] Available at: https://id.theasianparent.com/belajar-calistung
Sumber Gambar:
Anak Belajar Membaca [daring]. Available at: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4716479/6-tips-ajarkan-anak-kebiasaan-baik-soal-uang
Anak Belajar Menulis [daring]. Available at: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3618167/kapan-anak-mulai-belajar-menulis-cek-tahapannya-di-sini
Anak Belajar Menghitung [daring]. Available at: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/sarrah-ulfah/8-cara-mengajarkan-anak-tk-berhitung-secara-efektif
Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 3 Februari 2023.