Tahap Perkembangan Sosial Emosional Anak & Tips Mengajarkannya
Tak hanya akademik, kemampuan sosial emosional juga harus dimiliki anak agar bisa bergaul dengan teman sebaya. Berikut fase perkembangan emosional anak dan cara mengajarkannya.
—
Halo, Ayah Bunda!
Apakah Anda tahu bahwa kemampuan sosial emosional sama pentingnya dengan kemampuan akademik? Perkembangan sosial emosional anak adalah salah satu tahap pertumbuhan untuk mengendalikan emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
Kemampuan sosial emosional bertujuan agar si kecil mampu mengenali emosi, mengungkapkan perasaan, dan menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Nah, seperti apa sih, contoh, tahapan, serta tips mengasah sosial emosional anak usia dini?
Yuk, kita bahas di artikel ini!
Pengertian Sosial Emosional Anak dan Contohnya
Kemampuan sosial emosional anak merupakan kepekaan anak untuk memahami perasaan diri sendiri dan orang lain saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh anak untuk berhubungan dengan orang lain. Dengan kemampuan sosial emosional yang baik, anak dapat membangun hubungan yang sehat serta merasakan empati.
Nah, 3 contoh kemampuan sosial emosional yang sebaiknya dipelajari oleh anak sejak dini adalah:
- Kemampuan mengekspresikan diri di depan teman-teman dan di depan orang tua dengan cara yang berbeda.
- Kemampuan mengenali jika orang lain merasa sedih, dan menanyakan apakah mereka baik-baik saja.
- Kemampuan memahami pikiran serta perasaan diri sendiri, dan dapat berhubungan dengan orang lain.
Kemampuan sosial emosional yang stabil menjadi bekal penting untuk anak dapat menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan keluarga, teman-teman, dan kondisi kritis lain di masa depan.
Baca juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Halus, Contoh, dan Cara Mengasahnya
Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
Perkembangan sosial emosional anak berkembang sesuai dengan usianya. Namun, Ayah dan Bunda bisa meminta bantuan profesional jika memang ada tahapan yang tidak sesuai dengan usianya. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan sosial emosional anak sesuai usianya:
1. Usia 2 bulan
Bayi berusia 2 bulan cenderung menangis untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika merasa tidak nyaman, mereka akan mengisap jemari untuk merasa lebih tenang. Mereka juga dapat tersenyum dan melihat langsung ke arah Ayah dan Bunda.
2. Usia 4 bulan
Bayi berusia 4 bulan menangis dengan cara yang berbeda untuk menunjukkan bahwa mereka sedang lapar, merasa sakit, atau kelelahan. Bayi pada usia saat ini juga mampu membalas senyum orang yang mengasuhnya. Selain itu, bayi dapat memainkan mainan dengan cara menggoyangkannya.
Baca juga: Rekomendasi Mainan Edukasi Anak 1 sampai 3 Tahun, Wajib Baca Sebelum Beli!
3. Usia 6 bulan
Saat bayi berusia 6 bulan, mereka sudah dapat membedakan wajah orang yang mereka kenali dan tidak. Selain itu mereka juga dapat merespon terhadap emosi orang lain dengan menangis, tersenyum atau tertawa. Bayi berusia 6 bulan juga menikmati melihat diri mereka sendiri di cermin.
4. Usia 9 bulan
Begitu menginjak usia 9 bulan, bayi sudah dapat menunjukkan perasaan cemas jika bersama orang asing. Mereka mulai menangis jika orang-orang yang dikenalnya tidak ada di sekitar mereka. Lalu mereka sudah dapat memilih mainan yang mereka inginkan.
5. Usia 12 bulan
Saat bayi berumur 1 tahun, mereka suka bermain dengan orang yang mereka kenal. Lebih berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti memberikan mainan atau buku, atau membuat suara tertentu untuk menarik perhatian pengasuh. Mereka juga menyukai permainan sederhana seperti ciluk-ba.
6. Usia 18 bulan – 2 tahun
Ketika si kecil berusia 18 bulan sampai 2 tahun, mereka sudah sering melakukan tantrum dan mulai melawan karena mereka mulai mencoba untuk berkomunikasi dan menjadi mandiri. Lalu mereka juga mulai meniru apa yang orang dewasa atau anak lain lakukan. Serta mulai teratrik dengan keberadaan anak kecil yang seumuran dan bermain di sebelah mereka, daripada bermain bersama mereka.
7. Usia 3-4 tahun
Saat sang buah hati berusia 3 sampai 4 tahun, mereka mulai menunjukkan dan menyebutkan beragam emosi yang sedang dirasakan. Mereka juga tertarik untuk bermain peran, tapi terkadang belum dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang dibuat-buat.
Si kecil juga mulai bermain dengan anak-anak lain dan mulai bisa berpisah dari pengasuhnya dengan lebih mudah. Tapi mereka masih dapat mengalami tantrum jika terjadi perubahan di rutinitas mereka atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Tips Mengasah Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini
Nah, agar kemampuan sosial emosional anak stabil, berikut 5 tips yang bisa Anda coba.
1. Mengajarkan Empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan menyadari masalah yang dirasakan orang lain. Empati melibatkan kecerdasan emosional anak terhadap orang di sekitarnya. Cara mengajarkan empati bisa dimulai dengan bertanya perasaan anak apabila ia atau temannya mengalami peristiwa tertentu.
Contoh pertanyaan empati, antara lain:
“Bagaimana perasaanmu ketika mainanmu hilang?”
“Apa yang kamu lakukan jika temanmu menangis?”
(Sumber: Ibupedia.com)
Setelah anak terampil mengekspresikan reaksi emosional mereka sendiri, maka Anda bisa mulai mengajukan pertanyaan tentang bagaimana perasaan orang lain. Saat menanggapi pertanyaan tentang emosi, anak-anak bisa mulai berpikir tentang bagaimana tindakan mereka bisa berpengaruh terhadap emosi orang-orang di sekitarnya.
2. Menjadi Contoh yang Baik
Sebagai orang tua, Anda harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Tunjukkanlah keterampilan sosial emosional yang baik kepada anak melalui perilaku sehari-hari di rumah. Otak anak diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap semua perilaku dan pembelajaran disekitar mereka. Jadi, ketika anak melihat Anda berbagi, membantu, atau mengungkapkan rasa terima kasih, anak pun bisa memiliki pemahaman yang baik tentang cara berinteraksi dengan orang lain.
3. Apresiasi Perilaku Baik
(Sumber: Popmama.com)
Melatih kemampuan sosial emosional anak yang stabil dapat juga Anda lakukan dengan memberikan apresiasi ketika anak menunjukkan perilaku sosial yang baik. Dengan cara ini, Anda bisa membantu anak merasa baik tentang diri mereka sendiri, yang pada akhirnya memainkan peranan penting dalam mengembangkan rasa empati serta kemampuan emosional. Apresiasi juga bisa memotivasi anak untuk selalu berperilaku baik loh.
4. Ajak Anak Bermain di Luar Rumah
Mengajak anak bermain di luar rumah sangat penting agar anak nantinya tidak takut berada di keramaian. Usahakan mengajak anak ke luar rumah di tahun-tahun awal kelahirannya agar Ia terbiasa. Di luar rumah anak dapat melihat dan mengamati orang-orang dan lingkungan baru. Anak bisa terstimulasi untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Selain itu, anak juga dapat terbiasa dengan lingkungan luar yang ramai.
Baca juga: 7 Ide Aktivitas Menyenangkan di Luar Rumah Bersama Anak
5. Ajak Anak untuk Berbagi
(Sumber: Merries.co.id)
Tips terakhir untuk mengembangkan sosial emosional anak adalah dengan mengajak Ia untuk berbagi. Salah satu aspek perkembangan sosial anak bisa dilihat dari seberapa mampu Ia menahan egonya. Ketika anak tidak lagi menangis saat diajak berbagi, maka artinya kemampuan sosial yang dimiliki anak telah terbentuk dengan baik. Oleh sebab itu, mulailah mengajak anak berbagi sejak dini. Anda bisa juga mengajak anak untuk mulai mengikuti playdate, dimana Ia bisa bertemu dengan teman-teman sebayanya.
—
Itulah fase perkembangan sosial emosional anak beserta tips yang dapat Anda coba. Nah, membangun kecerdasan sosial emosional anak kini juga bisa dilakukan melalui Altaschool loh. Dengan fasilitas belajar berupa Pendidikan Karakter. Anak-anak bisa mendapatkan sesi mindfulness dan konseling bersama guru terbaik.
Yuk, coba kelas gratisnya sekarang dengan klik gambar berikut!
Sumber:
Amicis. (2022), ’14 Cara Melatih Kemampuan Sosial pada Anak Usia Dini’, Prenagen.com, 2022 [daring] Available at: https://www.prenagen.com/id/kemampuan-sosial-pada-anak
Riskita, A. (2022), ‘Yuk, Kenali Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sesuai Usianya’, Popmama.com, 20 Mei 2022 [daring] Available at: https://www.orami.co.id/magazine/perkembangan-sosial-emosional-anak
Fernanda, E. (2021), ‘6 Tips Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional pada Anak Remaja’, Parapuan.co, 13 Agustus 2021 [daring] Available at: https://www.parapuan.co/read/532835812/6-tips-mendukung-perkembangan-sosial-dan-emosional-pada-anak-remaja?page=2
Sachi, K. ‘Cara Mengembangkan Sosial Emosional Anak Usia Dini yang Sebaiknya Parents Pahami’, Id.theasianparent.com, [daring] Available at: https://id.theasianparent.com/cara-mengembangkan-sosial-emosional-anak-usia-dini
Sumber Gambar:
Anak yang Menghibur Temannya [daring]. Available at: https://www.ibupedia.com/artikel/keluarga/11-cara-menumbuhkan-rasa-empati-pada-anak
Orang Tua yang Mengapresiasi Anak [daring]. Available at: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/alfon/cara-mengapresiasi-anak
Anak yang Mau Berbagi dengan Temannya [daring]. Available at: https://merries.co.id/community-parenting/kesehatan/3-cara-ajarkan-arti-berbagi-pada-anak
Artikel ini terakhir diperbarui oleh M. Azka Rais