5 Tips Membantu Anak Mengekspresikan Emosi dengan Baik
“Artikel ini memberikan informasi tentang cara membantu anak mengekspresikan emosi mereka. Cari tahu yuk cara-caranya apa saja”
Emosi manusia sudah bisa ditemukan semenjak bayi melalui ekspresi wajah atau tindakan seperti menangis dan tertawa. Di usia 3 atau 4 tahun, anak telah menjadi dirinya sendiri dimana mempunyai perasaan suka dan tidak suka sesuai dengan kepribadian mereka yang terus berkembang. Nah, seiring bertambahnya usia, anak mulai belajar tentang hubungan antara ledakan emosi dengan konsekuensi negatif.
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Jenna Autuori Dedlc, berbagai cara anak berperilaku didasarkan pada 4 emosi yang kompleks, yakni:
1. Marah
Emosi marah bisa ditimbulkan dengan perasaan tidak senang, kesal, atau permusuhan yang kuat. Pada anak, munculnya tindakan seperti memukul, mengamuk, atau melakukan hal yang dianggap tidak pantas merupakan suatu reaksi atas rangsangan yang membuatnya merasa kesakitan atau frustasi.
2. Takut
Secara alami anak tidak merasa takut, namun ini muncul dari perasaan cemas dan khawatir. Saat anak mempunyai rasa takut, maka melibatkan beberapa tingkat persepsi tentang bahaya.
3. Sedih
(Sumber: Femina.co.id)
Sedih bisa terjadi ketika anak merasa takut atau saat seseorang mengatakan ataupun melakukan hal yang membuat anak merasa tidak nyaman. Di samping itu, anak juga bisa merasa sedih karena adanya perasaan kecewa, rindu, dan merasa kehilangan atas sesuatu.
4. Cemburu
Cemburu seringkali dianggap erat hubungannya dengan iri hati. Namun, jika dilihat lebih lanjut, iri menandakan adanya keinginan atas sesuatu hal yang tidak pernah dimiliki. Sedangkan, cemburu lebih mengarah pada ancaman bisa kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki atau dipercaya. Pada anak-anak, cemburu sering dirasakan pada pemikiran bisa kehilangan perhatian, kasih sayang, bahkan keamanan dari orang lain.
Nah, agar anak-anak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik, maka Anda perlu melatihnya sejak dini. Anak-anak yang memahami emosinya, umumnya tidak bertindak dengan menggunakan amarah atau pembangkangan untuk mengekspresikan diri.
Berikut ada 5 tips yang bisa Anda coba untuk membantu anak mengekspresikan emosi mereka dengan baik.
1. Jelaskan Nama dari Perasaan yang Anak Rasakan
Di usianya yang masih kecil, anak-anak biasanya belum paham tentang perasaan yang Ia rasakan. Baik itu perasaan sedih, bahagia, marah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Anda sebaiknya membantu anak mengidentifikasi perasaan yang Ia rasakan dengan memberinya nama atau label.
Contohnya, ketika anak terlihat murung karena mainnya yang jatuh dan rusak, maka Anda bisa menanyakan kepadanya sambil menyebut nama yang mengungkapkan perasaan tersebut. Seperti, “Kamu sedih ya karena mainan tadi jatuh dan hancur berantakan?”. Selain itu, Anda juga bisa mengenalkan anak dengan nama-nama emosi melalui buku gambar atau video yang menarik. Dengan demikian, Anda dapat mengajarkan setiap perasaan pada anak, sembari juga belajar membangun kosakata emosional dengan tepat.
2. Ajarkan Anak Mengungkapkan Perasaan
(Sumber: Review.bukalapak.com)
Setelah Anda mengajarkan anak tentang nama dari perasaan mereka, jangan lupa ajarkan juga cara untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Anda bisa memberikan beragam contoh nyata, seperti berkata “Ibu senang sekali, hari ini kamu bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik, terimakasih ya”. Dengan contoh ini, anak bisa melihatnya dari perilaku yang Anda lihatkan, serta bagaimana ekspresi senang yang dirasakan. Sehingga, anak bisa mengingat perasaan tersebut untuk Ia terapkan di kemudian hari. Cara ini diketahui juga sebagai cara efektif untuk membangun kecerdasan emosi anak loh.
3. Tanggapi dengan Empati
Anak-anak umumnya belum bisa memproses dan membuat hubungan tentang apa penyebab dari reaksi yang mereka rasakan. Contohnya, ketika anak dimarahi setelah menumpahkan sesuatu, anak dipenuhi dengan emosi kemarahan, kesedihan, dan luka, namun tidak tahu nama dari yang Ia rasakan dan tidak tahu mengapa Ia merasakan hal tersebut.
Nah, ketika anak menangis, maka usahakan untuk jangan mengguruinya atau menganggapnya sebagai masalah, namun tawarkan empati padanya. Biarkan anak tahu bahwa Anda sepenuhnya menyesuaikan diri dengan apa yang anak rasakan. Anda bisa menunjukkan empati dengan bertanya, misalnya, “Kamu terlihat sedih, bisakah kamu memberi tahu apa yang dirasakan?”. Cara ini lebih efektif dibanding harus meneriaki anak.
4. Tahan Amarah dan Tetap Tenang
(Sumber: Haibunda.com)
Jika anak sedang berteriak, mengamuk atau menangis, tahanlah keinginan Anda untuk menghukum atau membentaknya. Kemarahan Anda hanya memperburuk emosi anak dan menyebabkan lebih banyak perlawanan. Memarahi anak membuat anak sulit mengekspresikan emosinya, sebab anak bisa merasa bahwa itu adalah hal yang salah. Ini dapat menyebabkan anak memendam emosinya dan suatu hari mengalami kehancuran. Oleh karena itu, tetaplah tenang, jangan meninggikan suara, bahkan jika dibutuhkan menjauhlah dari anak sebentar, hingga ia benar-benar mengeluarkan seluruh perasaannya.
5. Ajarkan Cara Menenangkan Diri
Istirahat merupakan cara paling ampuh untuk membantu meredakan amarah. Jika anak sedang marah, beri mereka waktu sejenak agar merasa lebih tenang. Bawa Ia masuk ke kamarnya dengan suhu udara yang dingin, agar Ia mendapatkan ketenangan. Selain itu, pergi ke tempat tenang, dan jauh dari apa yang menyebabkan kemarahan, juga bisa loh membantu anak tenang.
Akan tetapi, jika anak mulai agresif dan bersikap kasar, maka hentikan mereka segara. Buatlah anak duduk terdiam selama satu hingga dua menit untuk mendinginkan pikiran mereka. Anda bisa juga mengajarkan anak latihan pernafasan atau beberapa gerakan yoga agar mereka lebih tenang, sebelum dirinya dikendalikan oleh kemarahan.
Membantu anak mengekspresikan emosi mereka dengan baik memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan Anda agar anak bisa mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang stabil.
Jika emosi anak terkontrol dengan baik, tentu ini dapat membantu Ia dalam banyak hal, seperti belajar. Anak dengan emosi yang stabil, dapat memahami pelajaran dengan lebih mudah dan konsentrasi. Nah, selain itu, agar anak Anda belajar dengan lebih semangat, Anda bisa juga mendaftarkan nya di altaschool. Alta School memiliki berbagai fasilitas menarik yang membuat anak betah untuk belajar. Lalu, Alta School juga telah menggunakan konsep homeschooling, yang tentunya sangat cocok untuk pendidikan anak dimasa sekarang ini.
Sumber:
Khan, S. (2022), ‘5 Cara untuk Membantu Anak Mengekspresikan Emosinya’, Idntimes.com, 08 Maret 2022 [daring] Available at: https://www.idntimes.com/life/family/irma-yanti-2/cara-membantu-anak-ekspresikan-emosi-c1c2/5
Pragota, A. (2017), ‘Mengajarkan Anak Agar Mampu Mengelola Emosi’, Kumparan.com, 23 Desember 2017 [daring] Available at: https://kumparan.com/kumparanmom/mengajarkan-anak-mengelola-emosi/full
Anisya, N. (2022), ‘5 Cara Membantu Anak Mengekspresikan Emosinya dengan Tepat, Popmama.com, 10 April 2022 [daring] Available at: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/ninda/cara-membantu-anak-mengekspresikan-emosinya-sejak-dini/2
Azzulfa, M.I. (2021), ‘Cara Ajarkan Anak Ekspresikan Emosi Secara Sehat Sesuai Usia’, Tirto.id, 25 Januari 2021 [daring] Available at: https://tirto.id/cara-ajarkan-anak-ekspresikan-emosi-secara-sehat-sesuai-usia-f9qi
Sumber Gambar:
Anak Menangis di Tengah Jalan [daring]. Available at: https://www.femina.co.id/family/catat-ini-pentingnya-ajarkan-anak-untuk-mengekspresikan-emosi
Orang Tua Mengajarkan Anak Mengungkapkan Perasaannya [daring]. Available at: https://review.bukalapak.com/mom/5-tips-jitu-ajarkan-anak-untuk-memahami-dan-mengungkapkan-perasaannya-72324
Ibu Meneriaki Anaknya [daring]. Available at: https://www.haibunda.com/moms-life/20181126102121-68-29697/cerita-ibu-yang-kapok-karena-sering-berteriak-pada-anak