Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi? Ini Dia Jawabannya!

proses terjadinya pelangi

Apa itu pelangi? Seperti apa proses terbentuknya pelangi yang biasa kita lihat di langit setelah hujan? Simak pembahasannya di sini, ya!

Pelangi, pelangi, alangkah indahmu~

Merah, kuning, hijau, di langit yang biru~

Siapa yang suka menyanyikan lagu Pelangi ciptaan A.T. Mahmud? Lagu ini menjadi lagu anak-anak favorit banyak orang yang sering dinyanyikan, terutama saat sedang muncul pelangi. By the way, ngomongin soal pelangi… kamu udah tahu belum sih, bagaimana proses terjadinya pelangi? Kenapa pelangi bisa terbentuk di langit? Nah, daripada penasaran, yuk simak artikel berikut ini supaya semua pertanyaan kamu tentang pelangi bisa terjawab!

 

Pengertian Pelangi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelangi adalah lengkung spektrum warna di langit yang tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embun. Pelangi juga bisa diartikan sebagai busur warna-warni yang dihasilkan ketika cahaya mengenai tetesan air, kemudian cahaya tersebut dibiaskan dan dipantulkan.

 

Proses Terjadinya Pelangi

Bagaimana pelangi bisa terbentuk? 

Pelangi terjadi saat sinar matahari bertemu dengan air hujan. Ketika sinar matahari bersinar di atas sisa hujan, maka air hujan akan merefleksikan cahaya dan membiaskan bermacam-macam warna. Pelangi tidak selalu muncul setelah hujan, tetapi kebanyakan pelangi muncul setelah hujan karena sinar matahari membutuhkan sisa air hujan untuk membentuk pelangi. 

 

Baca Juga: Urutan Planet di Tata Surya beserta Ciri dan Gambarnya

 

proses terbentuknya pelangi

Proses terbentuknya pelangi (Sumber: Facebook Ruangguru)

 

Jika diuraikan, proses terbentuknya pelangi terdiri atas tiga tahap, yaitu:

  • Saat terjadi hujan, udara biasanya mengandung banyak tetes air yang berbentuk seperti butiran atau bulir. Nah, cahaya putih dari matahari akan mengenai tetes-tetes hujan tersebut.
  • Kemudian, cahaya matahari yang mengenai tetes hujan akan dibiaskan.
  • Setelah itu, cahaya putih akan diuraikan menjadi spektrum warna yang terdiri atas 7 warna, yakni mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu).

 

Pelangi dapat terjadi saat kondisi hujan atau setelah hujan, yang disertai adanya cahaya matahari yang cerah. Selain ketika hujan, pelangi juga dapat terjadi di siang hari pada air terjun yang tinggi.

 

Warna Pelangi

Warna pelangi apa saja? Seperti yang sudah disebutkan di atas, warna pelangi ada tujuh, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, atau biasa disingkat mejikuhibiniu. Mengapa pelangi berwarna-warni padahal cahaya matahari terlihat berwarna putih? Hal ini berkaitan dengan proses refleksi, dispersi, dan refraksi yang dialami cahaya matahari.

Jadi, cahaya matahari yang tampak berwarna putih akan mengenai butiran air dan mengalami refleksi (dipantulkan). Setelah itu, cahaya matahari akan dibiaskan dan terdispersi (terurai) menjadi berwarna-warni. Selanjutnya, cahaya matahari akan menembus butiran air dan mengalami refraksi (dipantulkan ke arah yang sedikit berbeda). 

Setiap warna pada pelangi akan mengalami refraksi ke arah yang berbeda. Perbedaan arah cahaya tersebut dipengaruhi oleh panjang gelombang setiap cahaya. Hal inilah yang menyebabkan cahaya pelangi menyebar lalu melebar seperti kipas. Cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang, yakni sekitar 650 nanometer. Oleh karena itu, cahaya merah ini akan keluar sebagai warna terluar pada lengkungan pelangi. Sementara itu, warna ungu memiliki panjang gelombang paling pendek, yakni sekitar 400 nanometer. Oleh karena itu, warna ungu terletak pada bagian dalam lengkungan pelangi.

 

Baca Juga: Revolusi Bumi: Pengertian, Akibat Terjadinya & Durasinya

 

Jenis-Jenis Pelangi

Terdapat beberapa jenis pelangi berdasarkan bentuknya yang terlihat oleh mata manusia, di antaranya yaitu:

1. Pelangi Primer 

Pelangi primer adalah pelangi yang paling sering kita lihat. Pelangi ini terbentuk dari pembiasan dan pantulan internal dari cahaya yang masuk ke dalam titik hujan. Hasil warna dari pelangi primer yaitu mejikuhibiniu. Pita merah akan membuat sudut 42 derajat dengan sinar matahari, sementara pita warna lainnya membuat sudut yang lebih kecil.

 

2. Secondary Bow

Secondary bow atau pelangi busur sekunder adalah pelangi yang penampakannya kurang intens. Pelangi jenis ini merupakan salah satu pelangi yang langka karena hanya akan muncul saat ada pelangi primer yang muncul terlebih dahulu. Pelangi sekunder akan menampilkan warna yang tampak lebih redup dibandingkan pelangi primer. Jika kamu pernah melihat dua pelangi dengan intensitas warna yang berbeda, bisa jadi itu adalah jenis pelangi sekunder.  

 

3. Supernumerary Bow

Supernumerary bow umumnya memiliki warna hijau, merah muda, dan ungu yang tampak dominan. Pelangi jenis ini terjadi saat terkena tetesan air hujan.

 

4. Lunar Rainbow 

Pelangi tidak hanya terbentuk oleh cahaya matahari, melainkan juga bisa terbentuk karena cahaya bulan. Pelangi jenis ini disebut sebagai lunar rainbow. Pelangi jenis ini hanya membutuhkan tetesan air dan sumber cahaya, misalnya bulan purnama yang cahayanya cukup terang. Cahaya tersebut dapat dibiaskan oleh tetesan hujan seperti yang terjadi pada matahari.

 

5. Red Rainbow

Tidak seperti pelangi lain yang memiliki banyak warna, pelangi jenis red rainbow menampakkan warna yang didominasi oleh warna merah. Red rainbow biasanya muncul di pagi hari dan saat matahari terbenam di sore hari. 

 

6. Sundogs

Pelangi jenis ini biasanya muncul saat musim dingin dan cuaca terpantau cerah. Pelangi sundogs biasa terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Pelangi sundogs biasa menampilkan pantulan cahaya berwarna merah pada bagian dalam dan warna ungu di bagian luar, lalu diikuti warna pelangi lainnya. Apabila konsentrasi kristal es di udara kian tebal maka struktur warna pelangi yang muncul juga kian tebal.

 

7. Fogbow

Penampakan pelangi fogbow atau busur kabut sulit didapatkan dari pelangi lainnya. Sebab, pelangi jenis ini hanya akan terjadi saat jumlah parameter tertentu disesuaikan untuk menciptakan pelangi fogbows. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Selain itu, kabut di belakang pengamat juga harus sangat tipis sehingga sinar matahari bisa bersinar melalui kabut tebal di depan.

 

8. Waterfall Rainbow

Pelangi air terjun atau waterfall rainbow adalah pelangi yang penampakannya jarang kita temui karena biasanya hanya dapat dilihat di atas air terjun. Waterfall rainbow ini biasanya didapati ketika kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara dengan konstan atmosfer terus-menerus.

Nah, sekian dulu penjelasan lengkap mengenai proses terbentuknya pelangi, warna pelangi, hingga jenis-jenis pelangi. Fenomena apa lagi nih, yang ingin kamu ketahui penjelasannya? Langsung aja tulis di kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa juga untuk belajar terus bersama Alta School!

CTA Blog Alta School

Referensi:

https://news.detik.com/berita/d-7167446/bagaimana-proses-terjadinya-pelangi-ini-penjelasannya

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6338423/bagaimana-pelangi-terbentuk-seperti-ini-proses-lengkapnya

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230130131609-569-906569/3-proses-terbentuknya-pelangi-di-langit-dan-arti-tiap-warnanya

https://www.gramedia.com/literasi/proses-terjadinya-pelangi/

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/15/114500065/proses-terbentuknya-pelangi-fenomena-lengkung-warna-warni-setelah-hujan?page=all

Memahami Proses Terjadinya Fenomena Pelangi

(Diakses: 5 Juni 2024)

Kenya Swawikanti