Yuk, Kenali 10 Dampak Negatif Memanjakan Anak!

Alta - Dampak Negatif Memanjakan Anak-05

Terlalu memanjakan anak bukanlah hal yang baik, sebab dapat menghambat tumbuh kembang kepribadiannya. Nah, artikel ini membahas tentang dampak negatif dari memanjakan anak yang perlu Anda ketahui.

Semua orang tua sangat menyayangi anak-anaknya, dan mereka selalu ingin memberikan yang terbaik demi kebahagiaan anak. Namun, karena terlalu sayang, tidak jarang banyak juga orang tua yang akhirnya justru memanjakan anak mereka. Padahal, memanjakan anak bukanlah hal yang baik, ini justru tidak sehat bagi tumbuh kembang kepribadian anak tersebut.

Anak yang terlalu manja dapat dicirikan dengan sikapnya yang gampang mengeluh, haus perhatian, tidak pernah puas, dan bahkan tidak memiliki empati. Selain itu, segala hal yang diinginkan oleh anak harus segera dituruti. Jika keinginan anak tidak terpenuhi, anak yang manja tidak akan segan untuk menangis, marah dan bahkan mengamuk.

Dampak Negatif Memanjakan Anak(Sumber: Sehatq.com)

Nah, jika Anda sering memanjakan anak, sebaiknya simak dulu dampak negatif dari memanjakan anak, berikut ini:

 

1. Tidak Mandiri

Anak-anak yang manja seringkali akan tergantung dengan orang tuanya. Hal tersebut disebabkan karena sosok ayah dan ibu selalu ada ketika Ia membutuhkannya. Hasilnya, anak akan menjadi pribadi yang tidak mandiri, bahkan hingga dewasa.

Lalu, anak yang manja juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk merasa bahwa kesendirian dapat membuat seseorang tidak bahagia. Sumber kebahagian mereka bukanlah diri sendiri, melainkan orang lain yang selalu ada bersama mereka. Hal ini dapat membuat Ia kesulitan saat dewasa, sebab anak selalu mencari pengakuan dari orang lain agar Ia bisa merasa bahagia.

 

2. Mudah Menyerah Ketika Gagal

Dampak Negatif Biasa Memanjakan Anak(Sumber: Popmama.com)

Karena anak sering bergantung pada orang tua, Ia jadi tidak pernah belajar untuk berusaha mengejar keinginannya. Selain itu, karena semua yang Ia inginkan selalu ada, anak manja jadi tidak mengerti lagi bahwa tidak semua hal yang Ia inginkan bisa selalu ada.

Jadi, ketika anak yang manja mengalami kegagalan atau menghadapi kesulitan, Ia dapat menjadi pribadi yang mudah menyerah. Anak tersebut bahkan cenderung menjadi pribadi yang mudah kecewa terhadap diri sendiri, serta merasa tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi masalah.

 

Baca Juga: Grounding Kids: Pengertian, Alasan & Cara Menerapkannya

 

3. Tidak Kreatif

Menjadi tidak kreatif juga dapat disebabkan karena anak terlalu dimanja. Anak yang manja biasanya akan terbiasa dengan zona nyaman, sehingga mereka malas untuk mencoba melakukan hal-hal baru yang belum pernah mereka coba. Anak-anak manja juga sering berpikir bahwa kemudahaan akan tetap bisa mereka dapatkan, tanpa harus bersusah payah, sebab orang tua mereka akan membantu menyelesaikan semua urusan mereka.

 

4. Tidak Mampu Bertanggung Jawab

Nah, tahukah Anda bahwa memanjakan anak dengan cara selalu memenuhi keinginannya, dapat menjadikan Ia memiliki kepribadian yang tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab.

Contohnya, anak tidak bertanggung jawab dalam merawat mainnya. Sebab, anak tahu bahwa Anda selalu memberikan apa yang Ia inginkan, Ia menjadi abai untuk menjaga mainannya. Ketika mainannya rusak, Ia tidak khawatir. Sebab, anak berpikir bahwa Anda bisa membelikan kembali mainan tersebut. Sifat tidak bertanggung jawab ini bisa dibawa oleh anak hingga Ia dewasa.

 

5. Kurang Hormat dan Membangkang

Tanda-tanda anak manja(Sumber: Nakita.grid.id)

Sifat membangkang dan tidak hormat tergolong salah satu karakteristik anak manja, yang cenderung merengek, mengabaikan dan bahkan memanipulasi untuk bisa mendapatkan apa yang Ia inginkan. Tidak jarang, anak-anak yang manja tidak bisa mengekspresikan dirinya dengan cara selain melalui sikap negatifnya. Pembangkangan dapat menjadi respon alami pada anak-anak manja tersebut.

 

Baca Juga: Tips Mengajarkan Sopan Santun Pada Anak Sejak Dini

 

6. Tidak Mampu Bersosialisasi dengan Baik

Anak yang manja sering menjadi pribadi yang tidak peka terhadap sekelilingnya. Segala yang Ia inginkan selalu disediakan, sehingga anak tidak dapat membayangkan dan tidak memiliki rasa empati terhadap orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.

Nah, parahnya lagi, anak yang manja dapat menjadi pribadi yang narsis atau menganggap dirinya lebih baik dibandingkan orang lain. Sikap tersebut tidak hanya bisa membuat anak susah mendapatkan teman, namun Ia bahkan bisa diasingkan oleh lingkungan. Sebab, anak tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, dan bahkan bisa tidak disukai oleh orang disekitarnya.

 

7. Kurang Kemampuan Mengendalikan Emosi

Anak yang selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan menjadi lebih rentan terhadap perilaku emosional negatif ketika mereka mengalami penolakan. Mereka tidak terbiasa menghadapi situasi di mana mereka harus menerima kata “tidak” atau menunggu, sehingga cenderung bereaksi dengan kemarahan, frustasi, atau kekecewaan yang berlebihan. Kurangnya kemampuan mengendalikan emosi ini bisa mengganggu hubungan sosial mereka, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa lainnya. Di masa depan, kemampuan ini sangat penting untuk keberhasilan dalam lingkungan kerja dan kehidupan pribadi, di mana menghadapi kekecewaan adalah bagian dari kehidupan.

 

8. Egois dan Kurang Empati

Anak yang dimanjakan seringkali tidak dilatih untuk memahami sudut pandang orang lain, karena mereka terbiasa menjadi pusat perhatian. Ini menyebabkan mereka tumbuh dengan pandangan bahwa keinginan mereka adalah yang utama, mengesampingkan kebutuhan atau perasaan orang lain. Tanpa pengembangan empati, mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang egois, sulit menghargai kebutuhan orang lain, dan tidak terampil dalam hubungan interpersonal yang sehat. Empati penting dalam menjaga hubungan yang positif, baik dalam pertemanan, percintaan, maupun dalam hubungan kerja. Sifat egois bisa membuat mereka kesulitan berkolaborasi dengan orang lain dan cenderung mengutamakan diri sendiri dalam setiap situasi.

 

9. Tidak Sabaran

Anak yang terbiasa dimanjakan sering mengharapkan hasil yang instan, karena mereka tidak diajarkan untuk menunggu atau berusaha. Mereka terbiasa mendapatkan segala sesuatu dengan segera, tanpa harus berjuang atau bersabar. Hal ini bisa menghambat mereka ketika dewasa, di mana banyak hal membutuhkan proses dan usaha. Sikap tidak sabar ini bisa berpengaruh dalam banyak aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan, atau pencapaian tujuan pribadi. Mereka mungkin cepat merasa frustasi saat hasil tidak datang dengan cepat, dan ini bisa menjadi penghambat dalam mencapai tujuan jangka panjang.

 

Baca Juga: Dampak Negatif Memanjakan Anak dengan Banyak Mainan

 

10. Sulit Menghadapi Kegagalan atau Tantangan

Tanpa pengalaman menghadapi kesulitan atau tantangan, anak-anak yang dimanjakan bisa merasa cemas atau panik saat mereka pertama kali mengalami kegagalan. Mereka mungkin merasa kehilangan arah atau bahkan menyerah sebelum mencoba mengatasi tantangan. Ini dikarenakan mereka terbiasa memiliki kehidupan yang “mudah” atau selalu ada bantuan di dekat mereka. Kemampuan menghadapi kegagalan sangat penting untuk membangun ketahanan mental, atau “resiliensi,” yang merupakan kemampuan untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan. Anak yang memiliki resiliensi yang rendah mungkin sulit sukses dalam pekerjaan atau hubungan yang seringkali membutuhkan upaya dan adaptasi.

Jadi, itulah dampak negatif memanjakan anak, yang bisa membuat anak kesulitan saat dewasa nanti. Untuk mencegah sikap manja pada anak, Anda harus menghilangkan kebiasaan selalu menuruti apa yang Ia minta. Tidak selalu menuruti keinginan anak bukanlah hal yang salah, sebab, ini dapat membantu anak menjadi pribadi yang mandiri dan bisa menemukan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi.

Nah, agar anak menjadi pribadi yang tidak manja, sudah saatnya juga Anda membiarkan Ia belajar secara mandiri melalui altaschool. Alta School merupakan sekolah online dengan metode pembelajaran yang lebih adaptif, sehingga bisa menggali potensi, kreativitas, serta minat anak secara maksimal.

CTA Blog Alta School

Sumber: 

Fitriyani. ‘4 Dampak Negatif Memanjakan Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua’, Theasianparent.com, [daring] Available at: https://id.theasianparent.com/dampak-negatif-memanjakan-anak

Nareza, M. (2021), ‘Ini Dampak Buruk di Balik Sering Memanjakan Anak’, Alodokter.com, 23 Januari 2021 [daring] Available at: https://www.alodokter.com/ini-dampak-buruk-di-balik-sering-memanjakan-anak

Ustman, Eliza. (2019), ‘5 Dampak Negatif Terlalu Memanjakan Anak, Orang Tua Wajib Tahu!”, IDNtimes.com, 18 November 2019 [daring] Available at: https://www.idntimes.com/life/family/eliza/memanjakan-anak-c1c2-1/1

Handayani, V.V. (2020), ‘Ini Dampaknya Jika Terlalu Memanjakan Si Kecil’, Halodoc.com, 14 September 2020 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/ini-dampaknya-jika-terlalu-memanjakan-si-kecil

Sumber Gambar:

Anak yang Sedang Berpelukan dengan Orang Tuanya [daring]. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/bukan-raja-dan-ratu-kecil-di-rumah-inilah-cara-mengatasi-anak-manja

Anak yang Sedang Menangis [daring]. Available at: https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/faela-shafa/tanda-si-kecil-tumbuh-jadi-anak-manja

Anak Yang Membangkang Pada Orang Tua [daring]. Available at: https://nakita.grid.id/read/023289/kenali-tanda-tanda-anak-manja

Nurul Habibah