10 Dampak Negatif Memanjakan Anak dengan Banyak Mainan
Artikel ini berisi informasi tentang bahaya memanjakan anak dengan banyak mainan. Yuk kenali bahayanya, dan pahami cara mencegahnya.
—
Mainan merupakan salah satu benda yang tidak bisa lepas dari anak-anak. Orang tua juga sering menjadikan mainan sebagai bentuk apresiasi untuk anak loh. Melihat anak memainkan mainan yang Anda belikan tentu menyenangkan. Namun, tahukah Anda, bahwa selalu memanjakan anak dengan memberikannya banyak mainan bisa berdampak negatif? Apa aja sih dampak negatifnya? Yuk, simak penjelasannya beserta tips yang bisa dilakukan oleh orang tua berikut ini.
Dampak Negatif Memanjakan Anak dengan Mainan
Jika anak selalu dibanjiri dengan mainan, maka beberapa aspek dalam tumbuh kembangnya dapat terganggu. Berikut empat dampak buruk yang bisa terjadi jika anak mempunyai terlalu banyak mainan:
1. Pelit dan Tidak Mau Berbagi
(Sumber: Cantika.com)
Saking banyaknya mainan yang dimiliki kadang kala membuat anak tidak mau bersosialisasi dengan temannya. Dunianya hanya terpusat pada semua mainan yang Ia miliki. Jika Anda sebagai orang tua tidak pernah mendampingi atau mengarahkannya, anak dapat menjadi pribadi yang pelit dan tidak mau berbagi. Sebab, Ia merasa semua mainan yang dimilikinya merupakan dunianya sendiri.
2. Kemampuan Menyelesaikan Masalahnya Rendah
Problem solving atau kemampuan menyelesaikan masalah harus diajarkan kepada anak sejak dini. Namun, jika anak sudah diberikan mainan yang berlebih, anak bisa menjadi kurang kreatif. Sebab, tidak dirangsang melakukan sesuatu diluar zona nyaman. Sedangkan, jika anak diberi mainan dalam jumlah yang cukup, anak bisa terpacu untuk berkreasi dan berusaha melakukan hal-hal baru dari semua sumber daya yang telah dimilikinya.
Baca Juga: Tanda Anak Kecanduan Gadget, Dampak & Cara Mengatasinya
3. Daya Konsentrasinya Rendah
Memberikan anak banyak mainan bisa menghambat kreatifitasnya. Terutama jika mainan yang diberikan kebanyakan adalah mainan elektronik. Hal tersebut dapat membuat anak Anda memiliki daya konsentrasi yang rendah. Kemampuan anak untuk fokus pun juga bisa menurun.
4. Anak Menjadi Keras Kepala
Anak yang terbiasa diberikan banyak mainan umumnya mempunyai pemikiran bahwa mereka berhak mendapatkan semua yang mereka mau. Anak menjadi sangat manja, bahkan membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala. Jika hal tersebut tidak diatasi, maka bisa sangat berbahaya. Sebab, ketika anak sudah dewasa nantinya, Ia menjadi susah mengendalikan dirinya.
5. Kurangnya Kreativitas dan Imajinasi
Ketika anak-anak memiliki akses ke banyak mainan, mereka sering kali menjadi terbiasa dengan cara bermain yang sudah ditentukan oleh mainan tersebut. Sebagai contoh, mainan yang memiliki fitur tertentu, seperti suara atau gerakan otomatis, dapat mengurangi kebutuhan anak untuk berimajinasi. Mereka mungkin hanya mengikuti instruksi yang diberikan oleh mainan, tanpa berpikir untuk menciptakan permainan mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan stagnasi dalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif, yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan eksplorasi dunia di sekitar mereka.
6. Ketergantungan pada Stimulasi Eksternal
(Sumber: Lifestyle.Okezone.com)
Ketika anak-anak memiliki banyak mainan, mereka mungkin mulai mengandalkan stimulasi eksternal untuk bersenang-senang, alih-alih belajar bagaimana menemukan kebahagiaan dalam kegiatan sederhana. Misalnya, anak yang terbiasa bermain dengan gadget canggih mungkin kesulitan menikmati permainan tradisional seperti berlari atau bermain bola. Ketergantungan ini dapat mengurangi kemampuan anak untuk menikmati kesenangan yang lebih sederhana, seperti bermain di luar ruangan atau berinteraksi dengan teman sebaya tanpa adanya barang-barang material.
7. Pengembangan Karakter dan Kemandirian yang Terhambat
Terlalu banyak mainan dapat membuat anak kurang belajar tentang tanggung jawab dan pengelolaan. Dengan mainan yang berserakan di mana-mana, anak mungkin merasa tidak perlu merawat atau mengatur mainan mereka dengan baik. Proses belajar tentang tanggung jawab sering kali terjadi ketika anak-anak diminta untuk merawat barang-barang mereka. Tanpa pengalaman ini, mereka mungkin tumbuh menjadi individu yang kurang mampu mengambil tanggung jawab dalam hidup mereka, baik dalam hal merawat barang pribadi maupun dalam konteks yang lebih luas.
8. Kecemasan dan Stres
Ketika anak-anak memiliki terlalu banyak mainan, mereka mungkin merasakan tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis. Misalnya, mereka mungkin merasa harus memiliki mainan terbaru yang sedang tren agar tidak ketinggalan oleh teman-teman mereka. Tekanan ini bisa menyebabkan kecemasan yang berkaitan dengan perbandingan sosial, di mana anak merasa bahwa nilai mereka ditentukan oleh jumlah atau jenis mainan yang mereka miliki. Ketika mereka tidak dapat memenuhi harapan ini, perasaan tidak cukup baik atau kecemasan dapat muncul, mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka.
Baca Juga: Tips Melatih Sikap Tanggung Jawab pada Anak Sejak Dini
9. Muncul Persaingan Sosial
Dalam konteks persaingan sosial, anak-anak dengan banyak mainan dapat mengalami tekanan untuk memiliki barang-barang yang lebih baik atau lebih baru dibandingkan teman-teman mereka. Ketika anak-anak terjebak dalam perbandingan ini, mereka dapat mengembangkan rasa cemburu dan ketidakpuasan, bahkan di antara teman-teman yang seharusnya menjadi sahabat. Persaingan ini dapat mengganggu hubungan sosial, menciptakan rasa tidak nyaman, dan menyebabkan perpecahan di antara teman-teman. Anak-anak seharusnya belajar tentang kolaborasi dan berbagi, tetapi persaingan yang tidak sehat dapat menghalangi perkembangan ini.
10. Overstimulasi dan Kelelahan Mental
Terlalu banyak mainan dapat menyebabkan overstimulasi pada anak. Ketika anak terpapar dengan banyak warna, suara, dan fitur interaktif dari mainan, mereka mungkin merasa kewalahan dan sulit untuk memproses informasi. Overstimulasi ini dapat menyebabkan kelelahan mental, di mana anak merasa mudah lelah dan kurang mampu untuk berfokus pada aktivitas yang lebih tenang atau mendalam. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kualitas tidur anak, membuat mereka lebih rewel dan sulit beradaptasi dengan rutinitas harian.
Tips Agar Anak Tidak Kelebihan Mainan
Mencegah anak mempunyai banyak mainan kadang juga sulit, terutama jika anak sering menerima hadiah berupa mainan ketika ulang tahun. Selain berdampak negatif pada anak, memiliki banyak mainan juga membuat Anda kesulitan membuat rumah tetap rapi. Banyak mainan yang bisa bertebaran di lantai meski Anda telah berusaha merapikan rumah berkali-kali.
(Sumber: Theasianparent.com)
Nah, untuk membatasi jumlah mainan yang dimiliki anak, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut:
1. Ketika Membelikan Anak Mainan, Pastikan Benar-benar Unik dan Spesial
Memilih mainan yang sempurna untuk anak bisa membuatnya lebih menghargai mainan tersebut dan mencegahnya meminta lebih banyak mainan karena sudah merasa puas.
2. Jangan Biarkan Anak Bermain dengan Semua Mainannya Sekaligus
Ketika anak memiliki banyak mainan, Anda bisa mencoba merotasi mainan tersebut setiap hari, sehingga Ia bisa memainkannya bergantian. Cara ini bisa berguna untuk membuat anak tetap dapat memainkan mainannya tanpa kelebihan.
3. Anda Tidak Harus Selalu Membeli Mainan untuk Anak
Hal ini berlaku bagi anak yang masih usia bayi dan balita. Sebab, sebenarnya anak-anak di usia tersebut lebih tertarik dengan benda-benda aneh seperti kotak dan kertas berwarna-warni, dibandingkan mainan sesungguhnya.
4. Ajari Anak untuk Berbagi dengan Menyumbangkan Mainan Lamanya
(Sumber: Liputan6.com)
Mengatasi anak yang memiliki banyak mainan bisa juga Anda lakukan dengan mengajarkannya berbagi. Dorong anak menjadi pribadi yang murah hati dengan memberikan mainan pada anak-anak lain yang tidak seberuntung dirinya. Ajak anak memilih dan memberikan langsung mainan tersebut, sehingga Ia tidak lagi mencari mainan lamanya karena telah disumbangkan.
—
Nah, daripada membiarkan anak mengisi waktu luang hanya bermain mainannya, lebih baik ajak anak bermain sambil belajar di altaschool.id. Alta School merupakan sekolah online yang khusus untuk anak di tingkat PAUD hingga SD. Di sini anak-anak bisa mengikuti berbagai eksperimen seru yang dapat mengasah pengetahuannya. Selain itu, berbagai fasilitas belajar yang tersedia di Alta School, dapat membantu anak mengembangkan bakat dan minatnya, sejak dini loh.
Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan anak Anda sekarang juga !
Sumber:
Angguni, G. ‘Penelitian: Punya Banyak Mainan Berdampak Buruk Bagi Anak’, Theasianparent.com, [daring] Available at: https://id.theasianparent.com/anak-punya-banyak-mainan
Wijayanti, E. (2018), ‘4 Dampak Buruk Memanjakan Anak dengan Mainan Berlebihan’, Fimela.com, 21 November 2018 [daring] Available at: https://www.fimela.com/parenting/read/3697102/4-dampak-buruk-memanjakan-anak-dengan-mainan-berlebihan
Sugiri, P. (2021), ‘Yang Perlu Orang Tua Waspadai Saat Anak Punya Terlalu Banyak Mainan’, Kumparan.com, 18 Februari 2021 [daring] Avai;able at: https://kumparan.com/kumparanmom/yang-perlu-orang-tua-waspadai-saat-anak-punya-terlalu-banyak-mainan-1vC5CRQeUQB
Pratiwi, Y. (2019), ‘Dampak Negatif Anak Punya Terlalu Banyak Mainan’, Cantika.com, 25 Februari 2019 [daring] Available at: https://www.cantika.com/read/1179150/dampak-negatif-anak-punya-terlalu-banyak-mainan
Sumber Gambar:
Kumpulan Mainan Bertebaran [daring]. Available at:https://www.cantika.com/read/1179150/dampak-negatif-anak-punya-terlalu-banyak-mainan
Anak-anak Bermain Permainan Bersama [daring]. Available at: https://lifestyle.okezone.com/read/2018/02/28/196/1866183/dampak-buruk-jika-si-kecil-punya-mainan-terlalu-banyak
Anak Masuk Ke Keranjang Mainan [daring]. Available at: https://id.theasianparent.com/anak-punya-banyak-mainan
Anak Berbagi Mainan [daring]. Available at: https://www.liputan6.com/health/read/2523237/ajarkan-anak-berbagi-sejak-usia-2-tahun