Batuan: Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh, & Cara Terbentuknya
Kenapa bentuk batu bisa berbeda-beda ya? Kita cari tahu melalui artikel ini bareng-bareng, yuk!
—
Teman-teman, pernah mendengar bahwa dengan memegang batu bisa menghilangkan rasa kebelet BAB? Kalau menurut kalian, kira-kira pernyataan tersebut real or fake, nih?
Nah, sebelum itu, kita akan bahas lebih banyak tentang batuan. Karena ternyata, batu itu ada banyak jenisnya, lho! Ada yang keras, ada juga yang lembut. Bahkan, ada batuan yang bisa berubah bentuk seiring berjalannya waktu! Jadi, yuk kita pelajari lebih lanjut.
Pengertian Batuan
Sebelum kita membahas jenis-jenis batuan, kita kenalan dulu, yuk, dengan batuan itu sendiri!
Batuan adalah material atau benda padat yang terbentuk secara alami di bumi. Batuan ini terbentuk karena proses-proses alami, seperti pendinginan, tekanan, atau pelapukan. Ada batuan yang terdiri dari satu jenis mineral saja, tetapi ada juga yang terbentuk dari gabungan berbagai macam mineral. Nah, inilah yang membuat batuan menjadi sangat beragam!
Batuan bisa terbentuk di permukaan bumi atau bahkan di dalam perut bumi. Proses terbentuknya batuan inilah yang membedakan jenis-jenis batuan yang ada. Sehingga, kita bisa menemukan batuan yang keras, kasar, halus, hingga yang sangat lembut.
Baca Juga: Erosi: Pengertian, Penyebab, Jenis, Dampak dan Cara Mencegah
Jenis-Jenis Batuan
Teman-teman, batuan itu dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Yuk, kita simak satu per satu!
1. Batuan Beku
Batuan beku (Sumber: Wikimedia commons)
Batuan beku (Igneous Rock) adalah batuan yang terbentuk dari magma yang panas banget, lho! Ketika magma keluar dari dalam bumi dan mendingin, akhirnya menjadi batu.
Nah, batuan beku ini bisa terbentuk di dalam bumi atau di permukaan bumi. Kalau batuan beku terbentuk di bawah permukaan bumi, proses pendinginannya lebih lama dan batuan yang terbentuk biasanya lebih keras. Berikut adalah tiga tipe batuan beku:
a. Batuan Beku Intrusi
Jenis batuan pertama dari batuan beku adalah batuan beku intrusi. Batuan ini terbentuk ketika magma mendingin dan membeku di dalam bumi, jauh di bawah permukaan tanah.
Contoh dari batuan beku intrusi adalah batu granit, diorit, gabro, dan peridotit.
b. Batuan Beku Ekstrusi
Kalau batuan beku intrusi proses terbentuknya di dalam bumi, berbeda dengan batuan beku ekstrusi. Jadi, batuan beku ekstrusi terbentuk ketika magma keluar ke permukaan bumi dan mendingin di sana.
Contoh dari batuan beku ekstrusi adalah batuan basal dan andesit.
c. Batuan Beku Hipabisal
Batuan hipabasal adalah batu yang unik karena terbentuk di tempat yang istimewa, yaitu di bawah permukaan bumi, tapi tidak terlalu dalam. Batuan ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu ukuran butir dan tekstur yang berbeda dari batuan beku lainnya.
Contoh dari batuan beku hipabisal adalah diabas, kuarsa-dolerit, mikro-granit dan diorit.
2. Batuan Sedimen
Batuan Sedimen (Sumber: Wikimedia commons)
Batuan sedimen (Sedimentary Rock) adalah batuan yang terbentuk dari endapan material yang terpecah, seperti tanah, pasir, kerikil, atau bahan organik seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan. Proses ini terjadi selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Ada empat jenis batuan sedimen, yaitu:
a. Batuan Sedimen Klasik
Batuan sedimen klasik adalah batuan yang terbentuk dari pecahan batuan yang lebih tua, seperti pasir, kerikil, dan tanah liat.
Contoh batuan sedimen klasik adalah batu pasir dan konglomerat.
b. Batuan Sedimen Biokimia
Selanjutnya, ada batuan sedimen biokimia. Jenis batuan ini terbentuk dari sisa-sisa organisme hidup, seperti kerang atau fosil tumbuhan.
Contoh batuan sedimen biokimia adalah batu kapur dan batubara.
c. Batuan Sedimen Vulkanis
Seperti namanya, batuan sedimen vulkanis adalah batuan yang terbentuk dari debu dan abu vulkanik yang mengendap setelah letusan gunung berapi.
Contoh dari batuan sedimen vulkanis adalah tufa dan truf.
d. Batuan Sedimen Kimia
Last but not least, batuan sedimen kimia adalah batuan yang terbentuk dari pengendapan zat-zat kimia yang terjadi karena perubahan suhu dan kelembaban.
Contoh batuan sedimen kimia adalah garam dan gipsum.
Baca Juga: Proses Terjadinya Hujan, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya
3. Batuan Metamorf
Batuan Metamorf (Sumber: Wikimedia commons)
Batuan metamorf (Metamorphic Rock) adalah batuan yang terbentuk dari batuan lainnya yang mengalami perubahan bentuk karena suhu tinggi, tekanan, atau proses kimia. Misalnya, batuan sedimen yang berubah menjadi batuan metamorf karena tertekan di dalam bumi. Batuan metamorf biasanya keras dan memiliki pola yang menarik, seperti batu marmer yang terbentuk dari batu kapur.
Contoh batuan metamorf antara lain seperti marmer (terbentuk dari batu kapur) dan batu sabak (terbentuk dari batu serpih). Proses pembentukan batuan metamorf ini memakan waktu yang sangat lama!
—
Dari pembahasan tentang batuan, kita bisa menyimpulkan bahwa batuan merupakan material alami yang terbentuk melalui berbagai proses di bumi. Batuan terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
- Batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku, baik di dalam bumi maupun di permukaan bumi.
- Batuan sedimen terbentuk dari pengendapan material seperti tanah, pasir, kerikil, atau sisa-sisa organisme, yang mengalami proses pemadatan selama waktu yang sangat lama.
- Batuan metamorf terbentuk dari perubahan bentuk batuan lain akibat suhu tinggi dan tekanan, menghasilkan batuan yang keras dan memiliki pola yang menarik.
Proses terbentuknya batuan ini memakan waktu yang sangat lama, dan setiap jenis batuan memiliki ciri khas serta manfaatnya masing-masing. Untuk mengetahui tentang batuan lebih lanjut, yuk bergabung ke Alta School! Dengan memahami berbagai jenis batuan ini, kita bisa lebih menghargai keindahan dan keragaman alam yang ada di bumi kita!